Berikut Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Vaksin MR

1. Pengertian Vaksin MR

Vaksin MR atau singkatan dari Measles (M) and Rubela (R) adalah pengganti Vaksin MMR yang sudah tidak beredar di pasaran. Vaksin ini diberikan bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan rubella (campak Jerman).

Sebenarnya Vaksin MR merupakan bagian dari Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), tapi di Indonesia vaksin Mumps sengaja dipisahkan dari keduanya. Hal ini dilakukan karena penyakit Mumps atau penyakit gondongan sudah jarang ditemui di kalangan masyarakat Indonesia.

2. Perbedaaan Vaksin MR dan Vaksin MMR

Vaksin MR dibuat untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Sedangkan Vaksin MMR dibuat untuk mencegah penyakit campak, rubella dan gondongan. Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian campak dan rubella karena bahaya komplikasinya yang mematikan.

Apabila anak telah mendapat 1 dosis vaksin MMR, dia tetap perlu mendapat vaksin MR. Vaksin MR diberikan untuk memastikan kekebalan penuh tubuh anak terhadap penyakit campak dan rubella. Vaksin MR aman diberi ke anak yang sudah mendapat vaksin MMR sekalipun.

  1. Vaksin MR apakah aman?

Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan RI, vaksin MR yang digunakan di Indonesia sudah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM. Jadi, vaksinasi MR aman dilakukan dan digunakan. Vaksin ini pun ternyata telah digunakan di lebih dari 141 negara dunia.

  1. Efek samping Vaksin MR

Efek samping yang ditimbulkan dari vaksin MR ini cenderung umum dan ringan, seperti demam, ruam kulit, atau nyeri di bagian kulit bekas suntikan. Ini merupakan reaksi yang normal dan akan menghilang dalam waktu 2-3 hari.

Setelah mendapatkan imunisasi vaksin MR, sebagian besar anak akan mendapatkan kekebalan terhadap campak dan rubella seumur hidup.

Harapan dari pemberian vaksin ini adalah supaya sistem pertahanan tubuh anak mengenali kuman tersebut, sehingga dengan mengenali kuman tersebut tubuh bisa mengatasinya bila suatu saat terinfeksi. Akan tetapi pada tubuh anak yang sensitif, efek samping yang ditimbukan dapat menyebabkan alergi berat.

VAKSIN MR
  1. Vaksin MR bisa sebabkan autisme?

Banyak beredar berita dugaan imunisasi menyebabkan autisme dan kelumpuhan, akan tetapi dugaan tersebut sudah dipatahkan oleh banyak ahli kesehatan dunia. Perlu diketahui, hingga saat ini belum ada pembuktian atas tuduhan imunisasi dapat menyebabkan autisme dan kelumpuhan.

  1. Siapa saja yang harus divaksin MR?

Virus campak dan rubella dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal gender, anak perempuan maupun laki-laki bisa diserang virus ini, penyakit ini juga dapat menular ke orang sekitar penderita, termasuk ibu yang sedang hamil.

Maka dari itu vaksin MR diberikan kepada semua anak usia 9 bulan sampai kurang lebih usia 15 tahun. Selanjutnya, vaksin MR akan dijadwalkan menjadi imunisasi rutin untuk anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan anak kelas 1 SD/sederajat.

Vaksin MR ini dilakukan untuk menggantikan imunisasi campak. Untuk mewaspadai terjadinya komplikasi efek samping vaksin rubella-campak (vaksin MR) yang tidak diinginkan, sebaiknya jangan dulu memberikan suntik MR pada kelompok orang-orang berikut ini.

Selain itu, pemberian vaksin MR harus ditunda jika pasien sedang mengalami demam, batuk-pilek, atau diare (dalam kondisi yang tidak sehat).

Selama bulan Agustus sampai bulan September 2018 akan dilaksanakan fase 2 kampanye imunisasi vaksin MR (Measles Rubella). Selama masa kampanye ini, imunisasi vaksin MR akan diberikan secara menyeluruh tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya, sebagai upaya untuk memutus penularan virus campak dan rubella secara tepat.

Exit mobile version